Ingin tahu cara mengetahui keperawanan atau keperjakaan seseorang? Apakah bisa dengan hanya mengajukan pertanyaan kita sudah bisa mengambil kesimpulan seseorang itu masih virgin/perjaka atau tidak? jawabnya adalah bisa, bahkan untuk mengetahui virginitas kaum laki-laki sekalipun...
Metode ini bukan pengamatan menggunakan cara visual yang mengkambing hitamkan pantat, payudara, pinggang, atau lutut sebagai indikatornya, Tapi melalui pendekatan psikologis yang sangat sederhana menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang di arahkan, pertanyaan-pertanyaan ini sudah tidak asing dalam lingkaran lingkungan sosial anda. pertanyaan tersebut seperti;
"eh, seandainya kamu dapat CALON SUAMI/ISTRI yang udah enggak virgin, sikap kamu gimana...? masih mau tidak..?" atau, " eh kalau kamu tau pacarmu sudah tidak perjaka kamu masih mau tidak...?"
Pertanyaan tersebut dapat dimodifikasi sedemikian rupa sepanjang inti pertanyaanya tetap sama. lalu, jawaban Dari pertanyaan bisa menjadi kesimpulan sementara dan merupakan indikitaor. Alasan mengapa jawaban pertanyaan diatas bisa menjadi indikator virginitas seseorang.
prinsip dasar psikologi manusia, " manusia ingin diperlakukan sama seperti dia memperlakukan orang lain". ya, kita ingin deperlakukan, seperti kita memperlakukan orang lain. orang yang tidak suka melihat seseorang terlambat, biasanya dia juga sangat on time, begitulah analogi nya.
orang yang masih virgin pada dasarnya mengharapkan pasangan (suami/istri) yang masih virgin, dan orang yang sudah tidak virgin, TIDAK TERLALU BARHARAP atau sama sekali tidak mengharapkan pasangannya masih virgin. jadi jika jawaban dari pertanyaan diatas, " ya aku ga mau dong kalau dapat bekas..", atau kalimat lain yang TEGAS menyatakan hal serupa, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut masih virgin.
tapi kalau jawabanya " aku sih tidak masalah", atau " aku tidak terlalu mementingkan keperawanan/ keperjakaan kok, karena bla bla bla...", atau " yang terpenting kasih sayang, dan bla bla bla...". jawaban yang terlihat fleksibel itu, biasanya diikuti justifikasi (pembenaran) atas sikapnya. hal tersebut dpat disimpulkan bahwa orang tersebut sudah/mudah melepaskan status virgin-nya.
model pengamatan dengan cara ini, validitasnya lebih tinggi ketika di lakukan pada kaum pria, karena mereka begitu ngotot (lebih egois) untuk mendapatkan gadis perawan jika mereka sendiri masih perjaka,, dan kaum wanita lebih fleksibel, karena wanita TIDAK TERLALU menuntut pasangan yang masih perjaka.
untuk menguji validitas tulisan ini, coba tanyakan kepada seseorang yang anda benar-benar tahu, kalau dia masih virgin/perjaka atau sudah tidak, lalu uji ke rekan-rekan anda yang lain yang anda belum tau setatusnya.
Berdasarkan penelitian, keakuratan dari beberapa pertanyaan psikologi dasar ini sebesar 85% jawaban dan dugaan tepat. Sisanya tidak tepat jika anda berhadapan dengan jawaban gurauan/bercanda dan orang yang kurang laku atau sulit mencari pasangan hidup.
maaf kalau tulisan ini banyak kesalahan......
0 komentar:
Posting Komentar